hi friend!

Jumat, 10 Februari 2012

penggolongan pestisida


 
I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pestisida merupakan racun atau obat yang digunakan untuk membasmi OPT. Menurut UU RI No. 12/1992 : Pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur, dan perangsang tumbuh, bahan lain serta organism renik atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman. Misalnya : insektisida, rodentisida, repelen dan antraktan.
Dalam aplikasinya pestisida dibagi lagi. Berdasarkan sasarannya pestisida digolongkan menjadi : insektisida, rodentisida, herbisida, fungisida, akarisida, dan nematisida. Pestisida – pestisida membasmi OPT sesuai dengan sasarannya. Missal, herbisida berfungsi membasmi gulma, dan insektisida berfungsi membasmi serangga.
Insektisida dalam aplikasinya dalam membasmi serangga digolongkan juga menjadi beberapa berdasarkan cara kerjanya, yaitu : insektisida lambung, insektisida kontak, insektisida sistemik, dan insektisida pernafasan.
Insektisida lambung yaitu insektisida yang membunuh serangga bila insektisida tersebut masuk kedalam organ pencernaan serangga. Insektisida kontak membasmi dengan cara masuk kedalam tubuh melalui kulit serangga. Insektisida sistemik bekerja dengan masuk kedalam tanaman yang dimakan serangga melalui akar, batang atau daun. Sedang insektisida pernafasan melalui saluran pernafasan, racun ini membunuh jika dihirup oleh serangga.

B.     Tujuan

Untuk mengetahui penggolongan pestisida berdasarkan cara kerjanya.




II. TINJAUAN PUSTAKA

A.    Sistematika dan Gambar
Kingdom         : Animalia
Divisio             : Atrhropoda
Class                : Insecta
Ordo                : Orthoptera
Family             : Accrididae
Genus              : Valanga
Spesies            : Valangan nigricornis

B.     Morfologi

Secara umum morfologi anggota kelas insect adalah :
Ø  Tubuh terdiri atas ruas – ruas atau segmen dan terbagi atas, caput, thorax dan abdomen.
Ø  Kaki tiga pasang, pada thorax.
Ø  Mempunyai satu pasang antenna.
Ø  Pada umumnya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya sepasang bahkan tidak bersayap.
Sedang morfologi ordo orthoptera sendiri, yaitu biasanya mempunyai dua pasang sayap dengan sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena – vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena – vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur ---> nimfa ---> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.

C.    Biologi

Belalang merupakan serangga yang mengalami metamorfosis bertingkat (Paurometabola). Perkembangan paurometabola dicirikan oleh ukurannya yang bertambah besar setiap ganti kulit, muculnya bakal sayap, dan munculnya embelan – embelan alat kelamin. Serangga muda yang dalam hidupnya mengalami perkembangan paurometabola disebut nimfa.baik nimfa maupun imago hidup dan makannya sama.
 
D.    Pestisida yang Digunakan

Pada praktikum ini pestisida yang digunakan adalah pestisida jenis lambung, yaitu Fastac 15 Ec dengan bahan aktif Alfametrin 15g/l. sesuai dengan jenisnya pestisida ini, yaitu racun lambung. sehingga cara kerja membasmi hamanya bila pestisida ini masuk kedalam organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding saluran pencernaan serangga.



III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM


A.    Tempat dan Waktu

Praktikum dilaksanakan di laboratorium insektarium, pada hari kamis 24 Maret 2011.

B.     Alat dan Bahan

1.      Alat :
-          Cawan Petri
-          Gelas (gelas minuman mineral)
2.      Bahan
-          Belalang
-          Racun Lambung (insectisida)
-          Makanan Belalang (bayam)

C.    Cara Kerja
1.      Rendam makanan serangga (bayam) dalam pestisida lambung yang digunakan selama 3 (tiga) menit.
2.      Ambil bayam dan letakkan pada tempat (petri) bersamaan dengan belalang.
3.      Amati dan catat kapan belalang mati.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

Ø  Table


Nama Hama
Jumlah Ekor
Waktu Mati
Jumlah yang Mati
Belalang
(Valanga nigricornis)
3 ekor
-
-
47.07 menit
2 ekor
56.31 menit
1 ekor




B.     Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang penggolongan pestisida berdasarkan cara kerja. Seperti yang dijelaskan sebelumnya pestisida dibagi menjadi : racun lambung (perut), racun pernafasan, racun kontak, racun sistemik. Pada praktikum ini insektisida yang digunakan yaitu racun lambung dan juga kontak. Formulasi insektisida ini adalah Ec ( emulsifeable concentrate).
Belalang yang diletakkan pada tempat bersamaan dengan makanan yang telah diredam dengan insektisida mengalami kejang – kejang dan mati pada 47.07 menit kemudian dua ekor dan 56.31 menit satu ekor.  Belalang – belalang ini mati sebelum sempat memakan bayam yang telah direndam dengan insektisida, hal ini dikarenakan insektisida ini juga bekerja dengan kontak.
Karena apabila insektisida racun lambung memang bekerja bila racun ini masuk kedalam sistem percernaan serangga. Sedang, racun kontak bekerja dengan masuk kedalam tubuh melalui kulit belalang. Dan perlu diingat bahwa belalang memiliki 3 (tiga) bagian tubuh yang sensitif terhadap racun, yaitu : antenna, klaw, dan bagian antara torax dan caput.
Secara umum aplikasi racun lambung, yaitu : 1) Insektisida diaplikasikan pada makanan alami serangga sehingga bahan tersebut termakan oleh serangga sasaran. Bahan makanan itu dapat berupa daun, bulu-bulu/rambut binatang. Dalam aplikasinya, bahan-bahan makanan serangga harus tertutup rata oleh racun pada dosis lethal sehingga hama yang makan dapat mati. 2) Insektisida dicampur dengan bahan atraktan dan umpan itu ditempatkan pada suatu lokasi yang mudah ditemukan serangga. 3) Insektisida ditaburkan sepanjang jalan yang bisa dilalui hama. Selagi hama itu lewat biasanya antene dan kaki akan bersentuhan dengan insektisida atau bahkan insektisida itu tertelan. Akibatnya hama mati. 4) Insektisida diformulasikan dalam bentuk sistemik, dan racun ini diserap oleh tanaman atau tubuh binatang piaraan kemudian tersebar ke seluruh bagian tanaman atau badan sehingga apabila serngga hama tersebut mengisap cairan tanaman atau cairan dari tubuh binatang (terutama hama yang mempunyai tipe mulut pengisap, misal Aphis) dan bila dosis yang diserap mencapai dosis lethal maka serangga akan mati.
Insektisida perut memang biasanya digunakan untuk membasmi serangga dengan tipe alat mulut pengunyah salah satunya yaitu, belalang.Aplikasi yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu bentuk aplikasi yang pertama, dengan mencampurkan bahan makanan (bayam) dengan insektisida. Perendaman yang dilakukan selama 3 menit. Perendaman ditujukan agar insectisida benar – benar bercampur pada bahan makanan (bayam).
Sedang cara kerja racun kontak, yaitu : diaplikasikan langsung tertuju pada jasad sasaran atau pada permukaan tanaman atau pada tempat-tempat tertentu yang biasa dikunjungi serangga. Dengan merendam bahan makanan (bayam) berarti bentuk aplikasi yang digunakan yaitu ditempatkan dipermukaan tanaman (daun bayam).
Setelah mengetahui reaksi yang cukup cepat pada praktikum ini, sehingga perlu diperhatikan kehati – hatian pada saat penggunaan insectisida baik yang jenis apapun itu.

V.        KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

1.      Pestisida digolongkan menjadi beberapa golongan berdasarkan sasaran yaitu; herbisida, insektisida, fungisida, rodentisida, akarisida, dan nematisida.
2.      Insektisida sendiri digolongkan menjadi beberapa golongan berdasarkan cara kerjanya yaitu; insektisida lambung, insektisida kontak, insektisida pernafasan, dan insektisida sistemik.
3.      Insektisida lambung bekerja setelah memasuki saluran pencernaan serangga.
4.      Belalang  merupakan serangga yang biasanya dikendalikan dengan racun perut.
5.      Selain racun perut belalang juga dikendalikan dengan racun kontak.

B.     Saran

Dalam praktikum sebaiknya lebih dikenalkan lagi dengan berbagai golongan pestisida.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim. Hama Tanaman. (online) (http://google.com, diakses, 29 Maret 2011).
Anonim. Inventarisasi Hama Pada Tanaman Pinus. (online) (http://blogger.com, diakses, 29 Maret 2011).
Anonim. Jenis – jenis Hama dan Pengendaliannya. (online) (http://blogger.com, diakses 29 Maret 2011).

Anonim. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. 2009. (online) (http://blogger.com, diakses 29 Maret 2011).

Tarumingkeng,Phd. Pestisida dan Penggunaannya. 2010. (online) (http://blogger.com, diakses, 1 Maret 2011).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar