I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam penggunaan
pestisida terkadang petani melupakan efak buru (negatif) dari pestisida
tersebut. Pestisida dapat berpengaruh buruk terhadap pengguna (dalam hal ini
petani), lingkungan, serta mahluk hidup lain selain hama yang dituju.
Adapun dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan
pestisida diantaranya : 1) Tanaman yang diberi pestisida dapat menyerap
pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah.
Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan tumbuhan
tersebut termasuk manusia. Secara tidak langsung dan tidak sengaja, tubuh
mahluk hidup itu telah tercemar pestisida. Bila seorang ibu menyusui memakan
makanan dari tumbuhan yang telah tercemar pestisida maka bayi yang disusui
menanggung resiko yang lebih besar untuk teracuni oleh pestisida tersebut
daripada sang ibu. Zat beracun ini akan pindah ke tubuh bayi lewat air susu
yang diberikan. Dan kemudian racun ini akan terkumpul dalam tubuh bayi
(bioakumulasi); 2) Pestisida yang tidak dapat terurai akan terbawa aliran air
dan masuk ke dalam sistem biota air (kehidupan air). Konsentrasi pestisida yang
tinggi dalam air dapat membunuh organisme air diantaranya ikan dan udang.
Sementara dalam kadar rendah dapat meracuni organisme kecil seperti plankton.
Bila plankton ini termakan oleh ikan maka ia akan terakumulasi dalam tubuh
ikan. Tentu saja akan sangat berbahaya bila ikan tersebut termakan oleh
burung-burung atau manusia. Salah satu kasus yang pernah terjadi adalah
turunnya populasi burung pelikan coklat dan burung kasa dari daerah Artika
sampai daerah Antartika. Setelah diteliti ternyata burung-burung tersebut
banyak yang tercemar oleh pestisida organiklor yang menjadi penyebab rusaknya
dinding telur burung itu sehingga gagal ketika dierami. Bila dibiarkan terus
tentu saja perkembangbiakan burung itu akan terhenti, dan akhirnya jenis burung
itu akan punah; 3) Ada kemungkinan munculnya hama spesies baru yang tahan
terhadap takaran pestisida yang diterapkan. Hama ini baru musnah bila takaran
pestisida diperbesar jumlahnya. Akibatnya, jelas akan mempercepat dan
memperbesar tingkat pencemaran pestisida pada mahluk hidup dan lingkungan
kehidupan, tidak terkecuali manusia yang menjadi pelaku utamanya (Aditya,
2010).
Berdasarkan dari uraian diatas, sehingga perlu dibuktikan
lebih lanjut tentang dampak pestisida tersebut. Terutama pada lingkungan
perairan karena lebih memungkinkan terkena dampak dari pestisida.
B. Tujuan
Untuk mengetahui dampak penggunaan
pestisida terhadap lingkungan.
III. PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
A.
Tempat
dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan di laboratorium insectarium, pada hari kamis 31 Maret 2011.
B.
Alat
dan Bahan
Ø Alat
-
Gelas
-
Botol
Ø Bahan
-
Ikan gabus
-
Hit 1,4 AE
C.
Cara
Kerja
1. Masukkan
2 (dua) ekor ikan gabus kedalam gelas yang telah berisi air.
2. Semprotkan
Hit 1,4 AE pada gelas yang telah berisi ikan gabus secukupnya.
3. Tutup
gelas supaya bau dari Hit tidak tercium.
4. Amati
apa yang terjadi pada ikan gabus setelah beberapa menit dan amati sampai ikan
mati.
5. Lalu
catat hasil yang diperoleh.
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Ø Tabel Pengamatan
No
|
Nama Ikan
|
Nama Pestisida
|
∑awal (ekor)
|
Waktu Mati
|
Perilaku Kematian
|
∑Mati/menit
|
1
|
Gabus (Channa striata)
|
Hit 1,4 AE
|
2 ekor
|
11.22 menit
|
Kejang – kejang lalu
tergelepar
|
2 ekor
|
Ø Gambar
|
|
||||||
|
|||||||
|
|||||||
B.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini insektisida yang digunakan yaitu Hit 1,4 AE dengan bahan
aktif propoksur 1,18 % dan d-aletrin 0,22%. Insektisida ini sering digunakan
untuk membasmi nyamuk di rumah – rumah dan beberapa serangga lain. Namun,
pestisida mampu juga memberikan dampak negative bagi mahluk lain yang ada
disekitar tempat penggunaan pestisida tersebut.
Dalam
praktikum ini insektisida dicoba pada ikan gabus (Chana striata). Setelah Hit 1,4 AE disemprotkan ke air yang
terdapat dua ekor ikan tersebut, alhasil pada menit ke 11 kedua ikan itu mati.
Melihat
hal tersebut dapat diartikan bahwa kemungkinan besar pestisida yang dipakai
para petani dapat mencemari sungai karena kebanyakan petani membuang botol
bekas pestisida kesungai. Sehingga, dalam penggunaan pestisida harus hati –
hati karena tidak hanya membunuh serangga yang dituju tapi juga mahluk hidup
lain dan juga lingkingan.
Pestisida
tidak hanya dapat merusak makhluk hidup yang ada di air, melainkan pestisida
juga dapat mencemari udara karena pestisida mengandung gabungan dari beberapa
zat kimia yang menghasilkan bau tak enak dan dapat merusak pernapasan.
Pestisida juga dapat merusak kulit para petani. Apabila petani terlalu sering
kontak kulit dengan pestisida maka akan mengakibatkan iritasi pada kulit.
Pestisida juga membuat hasil pertanian menjadi tidak sehat lagi misalnya pada
buah-buahan. Untuk mendapatkan hasil yang bagus kebanyakan para petani sekarang
ini menyemprotkan pestisida ke tanaman buah yang ditanamnya. Maka pestisida
yang disemprotkan tersebut akan diserap oleh buah dan apabila kita makan maka
dapat merusak kesehatan kita (Sibero, 2010).
Beberapa
resiko akibat pestisida yaitu :1) Resiko bagi penyelamatan pengguna, adalah
kontaminasi pestisids secara langsung yang dapat mengakibatkan keracunan baik
akut maupun kronis. Keracunan akut dapat menimbulkan gejala sakit kepala, mual,
muntah, dsb. Keracunan kronis lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa
tetapi dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. 2) resiko
bagi konsumen, resiko bagi konsumen adalah keracunan residu yang terdapat dalam
pestisida produk pertanian. Resiko bagi konsumen dapat berupa keracunan langsung
karena memakan produk pertanian yang tercemar pestisida atau lewat rantai
makanan. 3) resiko bagi lingkungan dapat dibedakan atas tiga kelompok, a. resio
bagi orang hewan atau tumbuhan yang berada ditempat sekitar pestisida
digunakan, b. bagi lingkungan umum dapat mencemari tanah, udara dan air, c.
khusus pada lingkungan pertanian meliputi, menurunnya kepekaan hama
(resisiten), resurjensi hama, timbul hama yang selama ini tidak penting, dll.
Oleh
karena itu, dalam penggunaan pestisida harus hati – hati. Karena dapat
berakibat buruk juga pada penggunaan.
V. KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
1)
Pestisida dapat mencemari lingkungan,
termasuk sungai dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
2)
Ikan dapat mati karena terkena
insektisida.
3)
Dampak negatif berupa, resiko bagi
pengguna, resiko bagi konsumen, resiko bagi lingkungan.
4)
Resiko bagimkonsumen meliputi resiko
akut dan resiko kronis.
5)
Bagi lingkungan pertanian dapat
menurunkan kepekaan hama dan terbunuhnya musuh alami.
B. Saran
Sebaiknya
dalam penggunaan pestisida harus hati – hati, dan bijaksana lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Channa Pleurothalmus,
http://aquarank.com. diakses tanggal (5 April, 2011).
Anonym. 2011. Dampak Negatif Pestisida.
(online)(http://arianus.wordpress.com,
diakses 5 April 2011).
Said, A. Gaffar, A. K.
Dharyati, E. dan Muthmainah, D. 2004.. Riset Biologi Ikan Marga Channa (Gabus-gabusan)
di Perairan Umum DAS Musi Sumatera Selatan. Laporan Teknis BRPPUPalembang.
Suharno, 2005.
Perlindungan Tanaman. Diktat STPP, jurluhtan, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar