hi friend!

Jumat, 10 Februari 2012

dampak penggunaan pestisida


I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Dalam penggunaan pestisida terkadang petani melupakan efak buru (negatif) dari pestisida tersebut. Pestisida dapat berpengaruh buruk terhadap pengguna (dalam hal ini petani), lingkungan, serta mahluk hidup lain selain hama yang dituju.
Adapun dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan pestisida diantaranya : 1) Tanaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia. Secara tidak langsung dan tidak sengaja, tubuh mahluk hidup itu telah tercemar pestisida. Bila seorang ibu menyusui memakan makanan dari tumbuhan yang telah tercemar pestisida maka bayi yang disusui menanggung resiko yang lebih besar untuk teracuni oleh pestisida tersebut daripada sang ibu. Zat beracun ini akan pindah ke tubuh bayi lewat air susu yang diberikan. Dan kemudian racun ini akan terkumpul dalam tubuh bayi (bioakumulasi); 2) Pestisida yang tidak dapat terurai akan terbawa aliran air dan masuk ke dalam sistem biota air (kehidupan air). Konsentrasi pestisida yang tinggi dalam air dapat membunuh organisme air diantaranya ikan dan udang. Sementara dalam kadar rendah dapat meracuni organisme kecil seperti plankton. Bila plankton ini termakan oleh ikan maka ia akan terakumulasi dalam tubuh ikan. Tentu saja akan sangat berbahaya bila ikan tersebut termakan oleh burung-burung atau manusia. Salah satu kasus yang pernah terjadi adalah turunnya populasi burung pelikan coklat dan burung kasa dari daerah Artika sampai daerah Antartika. Setelah diteliti ternyata burung-burung tersebut banyak yang tercemar oleh pestisida organiklor yang menjadi penyebab rusaknya dinding telur burung itu sehingga gagal ketika dierami. Bila dibiarkan terus tentu saja perkembangbiakan burung itu akan terhenti, dan akhirnya jenis burung itu akan punah; 3) Ada kemungkinan munculnya hama spesies baru yang tahan terhadap takaran pestisida yang diterapkan. Hama ini baru musnah bila takaran pestisida diperbesar jumlahnya. Akibatnya, jelas akan mempercepat dan memperbesar tingkat pencemaran pestisida pada mahluk hidup dan lingkungan kehidupan, tidak terkecuali manusia yang menjadi pelaku utamanya (Aditya, 2010).
Berdasarkan dari uraian diatas, sehingga perlu dibuktikan lebih lanjut tentang dampak pestisida tersebut. Terutama pada lingkungan perairan karena lebih memungkinkan terkena dampak dari pestisida.

B.     Tujuan

Untuk mengetahui dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan.



III.       PELAKSANAAN PRAKTIKUM


A.    Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium insectarium, pada hari kamis 31 Maret 2011.

B.     Alat dan Bahan

Ø  Alat

-          Gelas
-          Botol

Ø  Bahan

-          Ikan gabus
-          Hit 1,4 AE

C.    Cara Kerja

1.      Masukkan 2 (dua) ekor ikan gabus kedalam gelas yang telah berisi air.
2.      Semprotkan Hit 1,4 AE pada gelas yang telah berisi ikan gabus secukupnya.
3.      Tutup gelas supaya bau dari Hit tidak tercium.
4.      Amati apa yang terjadi pada ikan gabus setelah beberapa menit dan amati sampai ikan mati.
5.      Lalu catat hasil yang diperoleh.
IV.       HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

Ø  Tabel Pengamatan


No
Nama Ikan
Nama Pestisida
∑awal (ekor)
Waktu Mati
Perilaku Kematian
∑Mati/menit
1
Gabus (Channa striata)
Hit 1,4 AE
2 ekor
11.22 menit
Kejang – kejang lalu tergelepar
2 ekor



Ø  Gambar









Pemberian Insektisida
 

Ikan dalam air yang berpestisida
 




Ikan Mati
 

Ikan mulai Kejang - kejang
 

Image0076Image0073Image0074Image0072



B.     Pembahasan

Pada praktikum kali ini insektisida yang digunakan yaitu Hit 1,4 AE dengan bahan aktif propoksur 1,18 % dan d-aletrin 0,22%. Insektisida ini sering digunakan untuk membasmi nyamuk di rumah – rumah dan beberapa serangga lain. Namun, pestisida mampu juga memberikan dampak negative bagi mahluk lain yang ada disekitar tempat penggunaan pestisida tersebut.
Dalam praktikum ini insektisida dicoba pada ikan gabus (Chana striata). Setelah Hit 1,4 AE disemprotkan ke air yang terdapat dua ekor ikan tersebut, alhasil pada menit ke 11 kedua ikan itu mati.
Melihat hal tersebut dapat diartikan bahwa kemungkinan besar pestisida yang dipakai para petani dapat mencemari sungai karena kebanyakan petani membuang botol bekas pestisida kesungai. Sehingga, dalam penggunaan pestisida harus hati – hati karena tidak hanya membunuh serangga yang dituju tapi juga mahluk hidup lain dan juga lingkingan.
Pestisida tidak hanya dapat merusak makhluk hidup yang ada di air, melainkan pestisida juga dapat mencemari udara karena pestisida mengandung gabungan dari beberapa zat kimia yang menghasilkan bau tak enak dan dapat merusak pernapasan. Pestisida juga dapat merusak kulit para petani. Apabila petani terlalu sering kontak kulit dengan pestisida maka akan mengakibatkan iritasi pada kulit. Pestisida juga membuat hasil pertanian menjadi tidak sehat lagi misalnya pada buah-buahan. Untuk mendapatkan hasil yang bagus kebanyakan para petani sekarang ini menyemprotkan pestisida ke tanaman buah yang ditanamnya. Maka pestisida yang disemprotkan tersebut akan diserap oleh buah dan apabila kita makan maka dapat merusak kesehatan kita (Sibero, 2010).
Beberapa resiko akibat pestisida yaitu :1) Resiko bagi penyelamatan pengguna, adalah kontaminasi pestisids secara langsung yang dapat mengakibatkan keracunan baik akut maupun kronis. Keracunan akut dapat menimbulkan gejala sakit kepala, mual, muntah, dsb. Keracunan kronis lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa tetapi dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. 2) resiko bagi konsumen, resiko bagi konsumen adalah keracunan residu yang terdapat dalam pestisida produk pertanian. Resiko bagi konsumen dapat berupa keracunan langsung karena memakan produk pertanian yang tercemar pestisida atau lewat rantai makanan. 3) resiko bagi lingkungan dapat dibedakan atas tiga kelompok, a. resio bagi orang hewan atau tumbuhan yang berada ditempat sekitar pestisida digunakan, b. bagi lingkungan umum dapat mencemari tanah, udara dan air, c. khusus pada lingkungan pertanian meliputi, menurunnya kepekaan hama (resisiten), resurjensi hama, timbul hama yang selama ini tidak penting, dll.
Oleh karena itu, dalam penggunaan pestisida harus hati – hati. Karena dapat berakibat buruk juga pada penggunaan.




V.        KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

1)      Pestisida dapat mencemari lingkungan, termasuk sungai dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
2)      Ikan dapat mati karena terkena insektisida.
3)      Dampak negatif berupa, resiko bagi pengguna, resiko bagi konsumen, resiko bagi lingkungan.
4)      Resiko bagimkonsumen meliputi resiko akut dan resiko kronis.
5)      Bagi lingkungan pertanian dapat menurunkan kepekaan hama dan terbunuhnya musuh alami.

B.     Saran

Sebaiknya dalam penggunaan pestisida harus hati – hati, dan bijaksana lagi.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Channa Pleurothalmus, http://aquarank.com. diakses tanggal (5 April, 2011).
Anonym. 2011. Dampak Negatif Pestisida. (online)(http://arianus.wordpress.com, diakses 5 April 2011).
Said, A. Gaffar, A. K. Dharyati, E. dan Muthmainah, D. 2004.. Riset Biologi Ikan Marga Channa (Gabus-gabusan) di Perairan Umum DAS Musi Sumatera Selatan. Laporan Teknis BRPPUPalembang.

Sibero,2010. Dampak Pestisida Terhadap Lingkungan. (http://google.com, diakses 5 April 2011).
Suharno, 2005. Perlindungan Tanaman. Diktat STPP, jurluhtan, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar